10.53

Kajian Teoritik Test Minat

a. Pengertian Minat
1. Menurut bahasa (Etimologi), minat ialah usaha dan kemauan untuk mempelajari (Learning) dan mencari sesuatu.
2. Secara (Terminologi), minat adalah keinginan, kesukaan dan kemauan terhadap sesuatu hal.
3. Sedangkan menurut para ahli pengertian Minat adalah :
• Minat adalah suatu proses yang tetap untuk memperhatikan dan menfokuskan diri pada sesuatu yang diminatinya dengan perasaan senang dan rasa puas ( Hilgar & Slameto ; 1988 ; 59).
• Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pikiran tertentu. (Maprare dan Slameto; 1988; 62).
• Minat ialah kecenderungan yang tepat untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan (Slameto ; 1988 ; 59)
• Minat diartikan sebagai kehendak, keinginan atau kesukaan (Kamisa, 1997 : 370).
• Minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhuMinatn erat dengan sikap. Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga penting dalam mengambil keputusan. Minat dapat menyebabkan seseorang giat melakukan menuju kesesuatu yang telah menarik minatnya (Gunarso, 1995 : 68).
• Minat merupakan sumber motivasi yamg mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih (Hurlock, 1995 : 144).
Dari beberapa pengertian minat diatas, maka dapat disimpulkan minat ialah suatu proses pengembangan dalam mencampurkan seluruh kemampuan yang ada untuk mengarahkan individu kepada suatu pikiran tertentu agar motivasi seseorang terdorong untuk melakukan apa yang mereka inginkan.
b. Aspek –Aspek yang Mempengaruhi Minat
Menurut (Hurlock, 1995 : 117) minat dibagi menjadi 3 aspek, yaitu :
1. Aspek kognitif
Berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari baik dirumah, sekolah dan masyarakat serta dan berbagai jenis media massa.
2. Aspek afektif
Konsep yang membangun aspek kognitif, minat dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat. Berkembang dari pengalaman pribadi dari sikap orang yang penting yaitu orang tua, guru dan teman sebaya terhadap kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut dan dari sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam berbagai bentuk media massa terhadap kegiatan itu.
3. Aspek psikomotor
Berjalan dengan lancar tanpa perlu pemikiran lagi, urutannya tepat. Namun kemajuan tetap memungkinkan sehingga keluwesan dan keunggulan meningkat meskipun ini semua berjalan lambat.

c. Macam-Macam Minat
Menurut (Witherington, 1999 : 26) minat dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Minat primitif
disebut pula minat biologis, yaitu minat yang berkisar soal makanan dan kebebasan aktivitas.


2. Minat cultural
disebut juga minat sosial, yaitu minat yang berasal dari perbuatan yang lebih tinggi tarafnya.

d. Kriteria minat
Menurut Nursalam (2003), minat seseorang dapat digolongkan menjadi :
1. Rendah
jika seseorang tidak menginginkan obyek minat.
2. Sedang
jika seseorang menginginkan obyek minat akan tetapi tidak dalam waktu segera.
3. Tinggi
jika seseorang sangat menginginkan obyek minat dalam waktu segera.

e. Kondisi yang mempengaruhi minat.
1. Status Ekonomi
Apabila status ekonomi membaik, orang cenderung memperluas minat mereka untuk mencakup hal yang semula belum mampu mereka laksanakan. Sebaliknya kalau status ekonomi mengalami kemunduran karena tanggung jawab keluarga atau usaha yang kurang maju, maka orang cenderung untuk mempersempit minat mereka.
2. Pendidikan
Semakin tinggi dan semakin formal tingkat pendidikan yang dimiliki seseoarang maka semakin besar pula kegiatan yang bersifat intelek yang dilakukan. Seperti yang dikutip Notoatmojo, 1997 dari L.W. Green mengatakan bahwa “jika ada seseorang yang mempunyai pengetahuan yang baik, maka ia mencari pelayanan yang lebih kompeten atau lebih aman baginya”. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pelayanan kesehatan akan mempengaruhi pemanfaatan fasilitas pelayanan yang ada sehingga berpengaruh pada kondisi kesehatan mereka.
3. Tempat Tinggal
Dimana orang tinggal banyak dipengaruhi oleh keinginan yang biasa mereka penuhi pada kehidupan sebelumnya masih dapat dilakukan atau tidak.

f. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi minat seseorang
Menurut (Yuwono, 2001 : 40), faktor-faktor utama yang mempengaruhi minat seseorang yaitu ;
1. Kondisi Pekerjaan
tempat kerja yang memiliki suasana yang menyenangkan dengan didukung oleh kerjasama yang professional, saling Bantu dapat meninggkatkan produksi.
2. Sistem Pendukung
dalam bekerja sangat diperlukan system pendukung yang memadai bagi para pekerjanya sehingga diperoleh hasil produksi yang maksimal, misalnya fasilitas kendaraan, perlengkapan pekerjaan yang memadai, kesempatan promosi, kenaikan pangkat atau kedudukan.
3. Pribadi Pekerja
semangat kerja, pandangan pekerja terhadap pekerjaannya, kebanggaan memakai atribut bekerja, sikap terhadap pekerjaannya.

g. Cara Menimbulkan Minat
Menurut (Effendi dan Praja, 1993 :72), minat dapat ditimbulkan dengan cara :
1. Membangkitkan suatu kebutuhan.
2. Menghubungkan dengan pengalaman yang lampau.
3. Memberikan kesempatan untuk mendapat hasil yang lebih baik.




h. Beberapa usaha guru yang harus dilakukan dalam mengembangkan minat dan bakat ini adalah :
1. Memberikan bimbingan, latihan dan motivasi kepada anak
2. Mengembangkan dan mengarahkan potensi dasar anak didik
3. Mengembangkan dan mengarahkan keinginan yang ada dalam diri anak menjadi lebih baik dan berkesinambungan.
4. Memberikan stimulus kepada anak agar minat tersalurkan
5. Menyediakan sarana dan prasarana dalam pengembangan minat.
6. Memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan kreativitas.
7. Memberikan semangat kepada anak dalam mengembangkan minat
8. Memberikan reward kepada anak berupa pujian, perhatian sanjungan dan hadiah

i. Teori – Teori Inventaris Minat
a. Strong Vocational Interest Blank (SVIB)
b. Penginventarisan Minat Kuder

A. STRONG VOCATIONAL INTEREST BLANK (SVIB)
Rupanya cara yang paling bermanfaat untuk dapat mengetahui minat-minat dari seseorang terhadap berbagai jenis pekerjaan, kurikulum-kurikulum pendidikan, atau aktivitas-aktivitas yang bersifat menyenangkan atau rekreasi adalah dengan menanyakannya kepada individu yang bersangkutan secara langsung. Tetapi para penyelidik awal akan mengetahui secepatnya bahwa jawaban-jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan mengenai minat yang dilontarkan secara langsung sering tidak dapat dipercaya, dangkal, dan tidak realistis (lihat Fryer, 1931, bab. 5). Hal ini pada khususnya berlaku pada anak-anak dan anak muda ketika informasi mengenai minat tersebut sangat berguna untuk tujuan konseling.
Tidaklah susah untuk menemukan alasan-alasan untuk situasi ini. Di tempat yang dijumpai untuk pertama kalinya, kebanyakan orang-orang tidak memiliki informasi yang cukup tentang berbagai jenis tugas, pelajaran, serta kegiatan-kegiatan yang lainnya. Oleh sebab itu, mereka akhirnya tidak bisa menilai atau memutuskan apakah mereka akan benar-benar menyukai semua kegiatan yang ada pada pilihan pekerjaan yang mereka ambil. Minat mereka atau kurangnya minat terhadap suatu pekerjaan mungkin berpangkal dari suatu pemahaman yang terbatas tentang tugas sehari-hari yang tercakup di dalam pekerjaan tersebut. Yang kedua, faktor yang terkait adalah kelaziman klise mengenai lapangan kerja tertentu. Kehidupan rata-rata seorang dokter, pengacara, atau insinyur tidaklah sama dengan versi yang dijumpai dalam film, televisi, dan majalah-majalah yang terkenal. Maka dari itu, yang menjadi permasalahannya adalah individu-individu tersebut tidak mengetahui minat-minat mereka yang sebenarnya sebelum mereka terjun ke dalam bidang yang mereka tekuni sekarang. Dan pada saat mereka mendapat manfaat dari kontak pribadi, mungkin saja sudah terlalu terlambat untuk memperoleh keuntungan dari pengalaman, karena suatu perubahan mungkin terlalu menyebabkan pemborosan.
Untuk alasan ini, segera disadari bahwa pendekatan-pendekatan yang lebih tidak langsung kepada penentuan minat akan diselidiki. Salah satu pendekatan yang paling berhasil dari pendekatan-pendekatan tersebut dimulai di suatu seminar lulusan mengenai minat yang diadakan di Institut Teknologi Carnegie pada tahun akademik 1919-1920 (D. P. Campbell, 1971, Bab. 11; Fryer, 1931, Bab. 3). Beberapa daftar minat yang distandardisasi setelah itu disiapkan sebagai hasil pekerjaan yang dimulai oleh penulis mereka selagi menghadiri suatu seminar. Tetapi satu pengembangannya dibawa paling jauh adalah Strong Vocational Interest Blank (SVIB), disusun oleh E. K. Strong, Jr. Tidak sama dengan tes-tes sebelumnya, SVIB telah mengalami penelitian, revisi, dan perluasan yang berkelanjutan.
Daftar-daftar minat yang dikembangkan oleh kelompok Carnegie memperkenalkan dua prosedur inovasi yang prinsip. Pertama, aspek-aspeknya berhubungan dengan minat kesukaan dan ketidaksukaan seorang responden terhadap berbagai macam aktivitas, obyek, atau tipe-tipe orang secara spesifik yang umum ditemukannya dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, tanggapan-tanggapan tersebut, berdasarkan pengamatan dan pengalaman diselaraskan dengan berbagai jenis pekerjaan. Dengan begitu, inventaris-inventaris minat ini diantara tes-tes yang pertama yang menggunakan kriteria kunci aspek-aspek, sesudahnya turut serta di dalam pengembangan inventaris-inventaris kepribadian seperti MMPI dan CPI (Bab 17). Telah ditemukan bahwa orang-orang yang terlibat di dalam pekerjaan yang berbeda ditandai oleh minat-minat yang umum yang membedakan mereka dengan orang lain yang memiliki pekerjaan yang berbeda dengan mereka. Perbedaan-perbedaan minat ini tidak hanya diperluas pada hal-hal yang berkaitan langsung dengan aktivitas-aktivitas pekerjaan saja, tetapi juga sampai kepada pelajaran di sekolah, hobi, olah raga, jenis-jenis permainan atau buku yang disukai oleh seseorang, Minat-Minat sosial, dan banyak sisi kehidupan sehari-hari yang lainnya. Dengan demikian hal tersebut membuktikan kemungkinan untuk menanyakan kepada seseorang tentang minat-minatnya mengenai hal-hal yang umum, dan dengan demikian menentukan seberapa dekat minatnya tersebut menyamai kesuksesan orang-orang yang terlibat dalam berbagai jenis pekerjaan yang berbeda.
Strong Vocational Interest Blank. Format Strong Vocational Interest Blank tahun 1974 (SVIB), yang ditunjuk sebagai Strong-Campbell Inventaris Minat (SCII), memperkenalkan inovasi-inovasi yang lebih luas dibandingkan dengan revisi yang dilakukan sebelumnya. Perubahan-perubahan prinsip yang dilakukan mencakup penggaMinatn bentuk-bentuk awal yang dimiliki oleh para pria dan wanita ke dalam suatu buklet tes tunggal dan pengenalan suatu kerangka teoritis untuk menuntun organisasi dan penafsiran skor. Inventaris tersebut terdiri dari 325 item yang dikelompokkan ke dalam tujuh bagian. Pada lima bagian pertama, orang yang menempuh ujian mencatat pilihannya dengan menandai L, I, atau D untuk menunjukkan “Suka,” “Tidak Memilih,” atau “Tidak Suka.” Aspek-aspek pada lima bagian pertama ini jatuh kepada kategori-kategori berikut: pekerjaan, pelajaran sekolah, aktivitas (misalnya: membuat pidato, memperbaiki jam dinding, mengumpulkan uang untuk amal), hiburan, dan kontak sehari-hari dengan berbagai macam orang (contohnya: orang yang sudah sangat tua, petugas militer, orang yang hidupnya dalam bahaya). Dua bagian sisanya memerlukan responden untuk mengekspresikan suatu pilihan diantara aspek-aspek yang berpasangan (contohnya: berhubungan dengan minat benda vs. berhubungan dengan minat orang banyak) dan menandai satu set pernyataan gambaran-diri “Ya,” “Tidak,” atau “?.”
SCII dapat dihitung hanya dengan komputer, melalui beberapa agen penghitungan yang ditunjuk. Gambar 94, 95, dan 96 menunjukkan bagian-bagian buklet profil dua-halaman yang mana berbagai skor yang berbeda dilaporkan.
Gambar 94. Terlampir
Untuk tujuan ilustratif, skor-skor telah disisipkan dari profil seorang psikolog wanita yang berusia 27 tahun yang pertama terlibat dalam penelitian dan tehnik menulis. Gambar 94 mencakup skor-skor pada skala yang paling luas, berhubungan dengan minat enam Tema Pekerjaan Umum, seperti: Realistis, Artistik, dan Sosial. Tema-tema ini berasal dari pengklasifikasian minat yang dikembangkan oleh Holland (1973) dan didukung oleh penelitian yang ekstensif baik dari Holland maupun para penyelidik independen yang lainnya. Masing-masing tema tidak hanya menandai tipe individu tertentu tetapi juga tipe lingkungan kerja yang paling menyenangkan bagi orang tersebut. Skor-skor semua bagian inventaris dinyatakan sebagai skor standar (M = 50, SD = 10). Untuk Tema Pekerjaan Umum, kelompok yang normatif merupakan contoh referensi umum yang terdiri dari 300 pria dan 300 wanita perwakilan dari semua jenis pekerjaan yang dicakup oleh inventaris. Skor angka dilaporkan dengan referensi terhadap keseluruhan contoh; frase-frase interpretive (contohnya: tinggi, cukup rendah) berdasarkan kepada penyebaran sub-kelompok jenis kelamin yang sama.
Index-index Administratif dalam Gambar 94 dirancang untuk mendeteksi set-set kecerobohan dan respon pengambilan-tes. Dua Skala yang Spesial merupakan skala-skala empiris yang dikembangkan untuk melawan kriteria yang tidak menyangkut pekerjaan. Skala Orientasi Akademik (AOR) mula-mula disusun dengan membandingkan persentase respon-item siswa perguruan tinggi yang mendapat nilai tinggi dengan siswa yang memperoleh nilai rendah. Hal tersebut memprediksi kecenderungan untuk melanjutkan pendidikan seseorang ke sekolah menengah, perguruan tinggi, dan sekolah bagi para lulusan sarjana. Skala Introversi-Ekstroversi (IE) dikembangkan dari respon-respon siswa yang dikenali sebagai introvert dan sebagai extrovert dalam MMPI. Skor-skor mencerminkan minat seseorang untuk bekerja sendiri atau dengan orang lain. Kedua skala tersebut telah menghasilkan perbedaan arti yang luas pada arah yang diharapkan antara kelompok-kelompok yang terlibat di dalam berbagai jenis pekerjaan yang berbeda.
Gambar 95 menunjukkan 23 Skala-skala Minat Dasar, diklasifikasikan berdasarkan enam Tema Pekerjaan Umum. Skala-skala ini terdiri dari kelompok-kelompok item yang pada hakekatnya berhuMinatn satu sama lainnya. Skala-skala Minat Dasar isinya lebih homogen dibandingkan dengan Skala-skala Pekerjaan, oleh karena itu membantu dalam memahami alasan kenapa skor seseorang tinggi pada Skala Pekerjaan tertentu. Skor-skor standar kembali dinyatakan dalam kaitannya dengan contoh referensi yang umum; dan profilnya direncanakan berkenaan dengan subcontoh jenis kelamin-sama. Untuk masing-masing skala, palang-palang yang terbuka dan menaungi secara berturut-turut menunjukkan penampilan subcontoh pria dan wanita.
Skala-skala pekerjaan, yang mendasari badan utama SVIB sejak permulaannya, diilustrasikan dalam Gambar 96. Dalam program penelitian yang berkelanjutan pada inventori ini, secara konstan skala-skala baru ditambahkan dan skala-skala yang sudah lama diperbaharui dengan contoh-contoh kriteria yang masih segar dan baru. Format tahun 1974 memberikan 124 Skala-skala Pekerjaan, termasuk 67 yang berasal dari contoh pria dan 57 dari contoh wanita. Walaupun tujuannya adalah untuk memperoleh contoh-contoh kriteria pria dan wanita untuk tiap-tiap pekerjaan, sampai tahun 1974 belum dibuktikan adanya kemungkinan untuk mengumpulkan data baik dari pria ataupun wanita untuk semua jenis pekerjaan dengan format ini. Kebanyakan contoh-contoh telah diuji pada tahun 1960an; sedikit yang diuji pada tahun 1970an dan sedikit sebelum tahun 1960. Bahkan sampai saat ini, akan sulit untuk mendapatkan satu contoh besar pria maupun wanita dalam beberapa pekerjaan.
Tidak mempedulikan jenis kelamin responden, jika tersedia, masing-masing inventori dihitung untuk semua Skala Pekerjaan dan skor standar dilaporkan yang berkenaan dengan kelompok-kelompok kriteria baik pria maupun wanita untuk masing-masing pekerjaan. Akan tetapi, profilnya direncanakan hanya yang berkaitan dengan norma-norma jenis kelamin-sama. Skor-skor Skala Pekerjaan menunjukkan tingkatan persamaan respon masing-masing individu terhadap kelompok kriteria untuk masing-masing pekerjaan yang terdaftar. Tidak seperti dua jenis skor yang luas tersebut, skor standar Pekerjaan berasal dari kelompok-kelompok kriteria pekerjaan yang tepat, tidak dari contoh-contoh referensi yang umum.
Referensi untuk Gambar 96 menunjukkan kode huruf-huruf yang mendahului masing-masing nama pekerjaan. Huruf-huruf ini menunjukkan dari satu sampai tiga Tema Pekerjaan Umum yang mendominasi dalam pekerjaan tersebut. Sebagai contoh, minat-minat para psikolog diasosiasikan dengan tema-tema Penyelidikan (contohnya: intelektual, ilmiah), Artistik, dan Sosial.
Gambar 95. Terlampir
Gambar 96. Terlampir
Penggolongan ini secara prinsip didasarkan kepada skor rata-rata pada skala-skala Tema Pekerjaan Umum yang didapatkan oleh masing-masing contoh kriteria pekerjaan, dan pada korelasi-korelasi Skala Pekerjaan dengan tiap-tiap Skala Tema.
Item untuk masing-masing Skala Pekerjaan diseleksi dan bertumpu kepada dasar perbedaan dalam persentase respon-item antara contoh kriteria pekerjaan dengan contoh acuan. Sebagai contoh, pada Skala Petani, beban a + 1 menunjukkan lebih sering mendapatkan respon, dan a – 1 kurang mendapatkan respon, diantara para petani dibandingkan dengan laki-laki pada umumnya. Tanggapan-tanggapan bahwa kegagalan untuk membedakan petani dari laki-laki secara umum tidak muncul di skala petani, tanpa mempertimbangkan seberapa sering mereka dipilih oleh petani. Total skor mentah dari perorangan dalam rentangan pekerjaan adalah sederhana dengan menjumlahkan kelebihan dan kekurangan dari beratnya. Skor mentah dirubah menjadi skor standard dalam hal distribusi dari skor di masing-masing kriteria pekerjaan dari kelompok. Kriteria- kriteria dari kelompok tersebut biasanya berisi 100 sampai 500 kasus termasuk orang-orang yang berumur antara 25 sampai 55 yang sudah berkerja diperkejaan dicari paling sedikit 3 tahun yang dilaporkan memuaskan di pekerjaannya dan memenuhi standard minimal tertentu untuk prestasi kesuksesan.
SVIB SCII telah diperlakukan sebagai program berkelanjutan yang memiliki data yang luas tentang keandalan dan kebenarannya (lihat D.P. Campbell,1971,1974). Angka keandalan medium selama 30 hari untuk tema pekerjaan umum, rentangan Minat dasar, dan rentangan pekerjaan adalah semuanya diatas 80-an. Stabilitas jangka panjang dari rentangan pekerjaan untuk periode yang berkisar dari 1 tahun sampai melebihi satu tahun juga tinggi, korelasi ini sebagian besar muncul di angka 60-an dan 70-an. Jenis analisis yang lain mengenai stabilitas dari profil pekerjaan rata-rata dari waktu ke waktu (D.P. Campbell, 1971, Ch.9). untuk tujuan ini, SVIB mengurus tentang contoh yang berbeda dari laki-laki yang memiliki pekerjaan yang sama did lam organisasi yang sama didalam 2 kesempatan yang terpisah dengan sebuah rentangan dari 30 tahun atau lebih. Langkah ini diikuti oleh 4 kelompok pekerjaan yaitu: menteri, pemilik bank, pengawas sekolah, dan presiden korporasi. Secara umum, profil pekerjaan rata-rata diperoleh sampai interval ini sungguh serupa yang menyarankan bahwa rentangan dikembangkan berdasarkan kriteria kelompok yang asli masih diterapkan dewasa ini. Hasil yang sama telah diperoleh dari rentangan Minat dasar yang diperlakukan terhadap contoh yang berbeda dari pekerjaan yang sama selama jangka waktu 30 tahun.
Kebenaran yang terjadi secara bersamaan ditandai oleh derajat tingkat perbedaan dari contoh pekerjaan yang berbeda, dan antara contoh pekerjaan dan contoh referensi. Kebenaran yang bersifat prediksi telah diperiksa dibeberapa contoh selama jangka waktu yang panjang. Bukti ini menandakan substansi korespondensi antara profil pekerjaan awal dan pekerjaan yang dikejar. Contoh spesifik disediakan oleh orang yang berumur 40 tahun yang merupakan kelanjutan dari contoh seorang psikologis yng karir profesionalnya mengungkapkan beberapa relasi sugestif antara kererataan melawan melawan kejelasan dari prifil aslinya dan seperti kejadian dari frekuensi perubahan pekerjaan dan pergeseran dari pengajaran atau penelitian ke administrative atau kerja aplikasi kerja (Vinitsky, 1973). Penelitian yang lain menemukan persamaan profil tinggi antar budaya antara contoh psikolog yang diuji di sembilan bangsa barat (Lonner & Adams, 1972)
Mengenai tentang membangun kebenaran, huMinatn antara rentangan pekerjaan dengan tema pekerjaan umum dan begitu juga dengan interlelation tema antara diri mereka adalah terkait secara khusus. Figur 97 menunjukan 6 tema di pojok model segienam yang dikembangkan oleh Holland (1966, 1973). Itu akan dicatat bahwa korelasi tertinggi di dalam contoh pria dan wanita diperoleh antara rentangan tema dengan posisis yang berdekatan dengan sepanjang garis keliling dari segienam. Korelasi yang terendah ditemukan antara rentangan terakhir kebalikan dari diagonal. Diantara wanita contohnya, korelasi rentangan realistisya adalah 61 untuk rentangan penelitian, tetapi rentangan artistiknya hanya 16 dan 26 untuk rentangan social. Sam jika rentangan pekerjaan direncanakan di dalam segi enam, sebagian besar dari mereka mengikuti susunan yang diharapkan sepanjang garis keliling. Contoh: petanin dengan kode RC jatuh antara realistis dan konvensional; Ahli ilmu jiwa dengan kode IAS jatuh antara penelitian, artistic, dan rangkaian social. Biasanya, pekerjaan yang skornya tinggi di satu tema mencetak skor rendak pada kebalikan langsungnya (contoh artistic dan konvensional). Ketika sebuah rentangan pekerjaan menunjukan substansi korelasi dengan tema di titik yang berlawanan di segienam. Itu sering meliputi bagian kelompok yang heterogen denga fungsi pekerjaan yang berbeda yang dapat dikenal.
Untuk menyelesaikan diskusi tentang SVIB seharusnya dicatat bahwa penginventarisan minat yang sama telah dikembangkan denga ketrampilan yang berbeda-beda dan pekerjaan dengan keterampilan yang tidak penuh (D.P. Campbell,1966; K.E. Clark,1961; clark & Campbell,1965). Peragaan setelah SVIB memanfaatkan pedagang secara umum sebagai sebuah kelompok acuan, Minnesota Vocational Interest Inventory (MVII) menyediakan 21 rentangan untuk pekerjaan sebagai tukang roti, tukang pipa, dan tukang reparasi radio-TV. Ada juga 9 rentangan lahan yang menunjukan kegemaran dalam menempuh ujian untuk kegiatan pekerjaan yang biasa untuk beberapa pekerjaan, yaitu: bengkel, pelayanan makanan, dan ilmu kelistrikan. Rentangan itu akan diketahui sebagai analogi untuk rentangan Minat dasar di SCII. Hal- hal di dalam Minnesota Vocational Interest Inventory lebih dititik beratkan pada kegiatan pendidikan kejuruan daripada SVIB dan mereka semua diperkenalkan di dalam sebuah format pilihan yang bertenaga. Perbedaan diantara pekerjaan ini tidak stajam penginventarisan ini seperti yang dilakukan di SVIB. Ini seperti perbedaan antara dua batang alat-alat dari sifat dasar pekerjaan mereka sendiri. Ada bukti luas yang menunjukan bahwa level tertinggi di hirarki pekerjaan (professional, pengelolaan, dll) tentang kepuasan pekerjaan dijabarkan dari kesukaan dasar untuk pekerjaan ini, sedangkan level yang lebih rendah ditunujkan dengan adanya peningkatan pada kepercayaan yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar seperti pembayaran, keamanan, kontak social, dan pengakuan dari seseorang (Darley & Hagenah, 1955). Pengukuran tentang pola Minat pendidikan kejuruan boleh jadi kurang relevan jika kita menggunakan hirarki pekerjaan.

B. PENGINVENTARISAN MINAT KUDER
Penginventarisan Minat Kuder, berbagai bentuk, versi, dan edisi dari pengiventarisan Minat Kuder boleh dihormati sebagai sebuah keluarga dari alat-alat yang terkait dengan pendekatan pengukuran Minat dari sudut yang berbeda dan penginventarisan ini lebih dikenal sebagai Kuder Vocational Preference Record. Kemudian lebih dikembangkan daripada SVIB, pengujian ini mengikuti pendekatan yang berbeda di dalam pemilihan dan penilaian materi. Tujuan utamanya adalah untuk menunjukan Minat relative di sebuah jumlah kecil di area yang luas daripada pekerjaan yang khusus. Materi-materi mula-mula dirumuskan dan dikelompokan sementara atas dasar kebenaran isi. Ini diikuti oleh analisis materi yang lebih luas di sekolah tinggi dan kelompok dewasa. Objek dari analisis seperti ini adalah perkembangan dari materi kelompok yang menunjukan konsistensi internal yang tinggi dan korelasi rendah di kelompok yang lain. Tujuan ini layak dipenuhi untuk sbeagian besar rentangan
Materi didalam penginventarisan Kuder adalah tiga jenis pilihan bertenaga. Untuk masing-masing dari tiga kegiatan yang didaftarkan, pelanggan menunjukan yang mana di paling suka dan tidak suka. 2 contoh dari tiga jenis kegiatan dilukiskan di figure 98. Kuder Vocational Preference Record menyediakan 10 rentangan Minat ditambah sebuah rentangan pembuktian untuk mendeteksi kecerobohan, kesalahpahaman, pilihan social yang diinginkan tapi tidak seperti jawaban. Rentangan Minat meliputi: Luar ruangan (pertanian, kealamiahan), permesinan, computer, keilmiahan, promosi, arstistik, kesusastraan, musik, pelayanan social, dan pengetikan. Persamaan antara rentangan Minat tersebut dan 6 tema yang kemudian diidentifikasi di penelitian Holland adalah jelas nyata. Norma-norma jenis kelamin yang dipisahkan disedikan untuk sekolah tinggi, perguruan tinggi, dan kelompok dewasa. Skor keseluruhan dari 10 area ditunjukan oleh table bagian perseratus yang normal.
Keseimbangan selama kurun waktu yang berkisar setahun atau kurang juga menunjukan kepuasan. Sedikit informasi yang disediakan yang mengacu pada keseimbangan periode yang lama. Ada beberapa bukti yang menyarankan bahwa khususnya didalam hal murid-murid SMU bergeser kedalam area Minat yang tinggi dan redah adalah cukup sering ketika pengujian yang dilakukan dalam beberapa tahun yang terpisah (Herzberg & Bouton, 1954; Mallinson & Crumrine, 1952;Reid,1951; Rosernberg,1953). Mempelajari tentang simulasi tentang skor Minat menunjukan bahwa beberapa penipuan di perluasan baik itu Pendekatan Kuder atau kekuatan, tapi kelihatan jelas dlam beberapa hal did lam pendekatan Kuder yang mengacu pada kenyataan alamaih pada materinya (Durnall, 1954; Longstaff,1948).
Pedoman dengan pendekatan Kuder menyedikan sebuah daftar yang luas mengenai pekerjaan ini, dikelompokan berdasarkan area Minat utama atau berpasangan. Sebagai contoh : operator radio diklasifikasikan di bawah permesinan, arsitek tata ruang dibawah seni luar ruangan. Ini adalah prioritas yang terdaftar dalam hal analisis logis dan isi. Sebagai tambahan, secara empiris profil pekerjaan yang dibentuk diberikan dari 41 keluarga yang memiliki pekerjaan yang sama. Data yang diperoleh diturunkan dari profil pekerjaan yang didistribusikan secara luas oleh pemakai test.akibatnya, beberapa kelompok adalah kecil dan perwakilannya dipertanyakan. Usaha-usaha telah dibuat untuk mengembangkan persamaan regresi untuk mendapatkan skor keseluruhan untuk pekerjaan khusus atau kelompok kriteria yang lain (Mudgaas & Hester,1952)
Penelitian yang disahkan dengan penginventorisan ini telah dilakukan terutama betentangan dengan kriteria kepusaan pekerjaan.1164 siswa-siwa yang telah mendapatkan Kuder Vocational Preference Record di SMU diberikan kuisioner tentang kepuasan pekerjaan 7 sampai 10 tahun yang lalu. Pada saat itu, 7268 siswa diklasifikasikan konsitent dengan pola Minat aslinya dan 436 siswa diklasifikasikan tidak konsitent dengan pola-pola ini. Persentasi dari pekerja yang dipuaskan adalh 62 orang didalam kelompok yang konsisten, tapi hanya 34 orang di kelompok tidak consistent; disisi lain, persentasi dari pekerja yang tidak terpuaskan 8 orang di kelompok yang konsisten dan 25 orang dikelompok yang tidak konsisten. HuMinatn yang sama juga ditemukan dalam beberapa pembelajaran dari orang-orang yang dipekerjakan di bagian-bagian yand spesifik yaitu: tukang ketik, pekerja industri, penasehat rhabilitasi kejuruan, dan akuntant. Diantara akuntant- akuntan, contohnya, s kor kelompok yang terpuaskan lebih tinggi daripada kelompok yang tidak terpuaskan di dalam ilmu computer dan rentangan keinginan untuk mengetik dan lebih rendah di luar ruangan, keilmiahan, dan rentangan keinginan seni.
Baru-baru ini, Kuder General Interest Survey (KGIS) telah dikembangkan sebagai sebuah revision dan perluasan yang menurun dari Kuder Vocational Preference Record. Perencanaan untuk level 6 sampai 12, General Interest Survey mengunakan bahasa yang lebih mudah dan kosakata yang lebih sederhana daripada bentuk sebelumnya yang mana hanya membutuhkan kemampuan belajar membaca pada tingkat 6. norma-norma perseratus didilaporkan untuk contoh sertifikasi nasional pada 10000 laki-laki dan perempuan serta dewasa sebagai contoh kecil. Di dlam banyak situasi, KGIS telah mengganti Kuder Vocational Preference Record terdahulu. Korelasi antara skor antara 2 alat-alat adalah setingi keandalan koefisientnya. Sebagian besar penelitian telah dilakuakn dengan bentuk terdahulu. Meskipun kesamaan dari kedua bentuk tersebut data lebih mengacu pada KGIS yang diinginkan itu sendiri, khususnya dengan penduduk yang lebih muda.
Masih dalam versi yang lain, Kuder Occupational Interst survey (KOIS) yang telah dikembangkan melalui langkah-langkah kriteria kunic yang sama dengan SVIB ( Kuder, 1966a,1966b, 1970). Tidak seperti SVIB dan bentu pekerjaan Kuder sebelumnya, namun KOIS tidak menggunakan kelompok acuan secara umum. Sebagai pengganti dari skor individual dari masing-masing rentangan pekerjaan yang diekspresikan sebagai korelasi antara pola keinginananya dan pola keinginan yang diberikan oleh kelompok. KOIS tidak dapat ditulis dengan skor tulis tangan, lembara jawaban dikembalikan kepada penerbit dari penilaina komputer. Skor biasanya disediakan untuk 77 pekerjaan dan 29 rentangan utama dari perguruan tinggi yang diperoleh dari kelompok kriteria laki-laki dan untuk 29 pekerjaan dan 19 rentangan perguruan tinggi utama yang diperoleh dari kelompok kriteria perempuan. Skor pada semua skala dilaporkan baik untuk responden pria dan wanita. Pekerjaan-pekerjaan yang mencakup dengan inventori ini sangat bervariasi, dalam tingkatan, rentang dari tukang roti dan sopir truk terhadap ahli kimia dan pengacara. Eliminasi dari grup acuan kelompok mengijinkan cakupan luas ini berada didalam instrumen tunggal.
Melalui analisis statistik dari skor subyek 3000 orang ( 100 dalam setial perwakilan kelompok pekerjaan-pekerjaan lingkungan kampus yang dicakup oleh inventori). Kuder telah mendemonstrasikan bahwa ada perbedaan yang lebih diantara kelompok pekerja dapat dicapai dengan sistem skoring KOIS dibandingkan dengan skala pekerja yang diambil melalui penggunaan acuan kelompok umum. 30 skala yang sama telah digunakan dalam analisis yang ekstensif dari reliabilitas yang paling menonjol, Minat dari nilai pada skala yang berbeda, dan aspek teknis lainnya,dari inventaris. Pada semua analisis ini, KIOS muncul sebagai hal yang paling memuaskan. Penelitian pada skala pekerjaan lainnya, begitu juga validasi terhadap kriteria eksternal, telah dilakukan. Instrumen ini mempresentasikan beberapa inovasi utama dalam membuat test. Kontribusi akhirnya hanya dapat diukur setelah penelitian dan aplikasi lebih lanjut pada konteks praktis.

0 komentar: